Document Type
Article
Abstract
Kinerja perekonomian Indonesia pada triwulan I – 2006 relatif membaik dan tidak seburuk perkiraan semula. Selama triwulan I – 2006 perekonomian nasional diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,58% (y-oy), sedikit lebih tinggi dari perkiraan di awal tahun sebesar 4,35% (y-o-y). Perkembangan yang positif tersebut disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang lebih kondusif dan terjaganya kestabilan makroekonomi seperti tercermin dari menguatkan nilai tukar rupiah, menurunnya tingkat inflasi dan surplus neraca pembayaran. Ke depan, meskipun optimisme pada perekonomian Indonesia diperkirakan semakin menguat namun beberapa faktor risiko masih harus tetap diwaspadai karena dapat mengganggu kinerja ekonomi ke depan. Risiko tersebut terutama terkait dengan tingginya minyak dan berlanjutnya kebijakan moneter ketat global, lambatnya perbaikan infrastruktur di beberapa daerah, dan kendala dalam merealisasikan belanja modal pemerintah. Setelah memperhatikan seluruh asesmen perekonomian secara keseluruhan dan sejumlah faktor risiko masih relatif tinggi, Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat BI Rate sebesar 12,75%. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia juga tetap mempertahankan Giro Wajib Minimum (GWM), mengingat masih tingginya ekses likuiditas di perbankan.
Recommended Citation
Bank Indonesia, Tim Penulis Laporan Triwulanan
(2006)
"ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan, dan Sistem Pembayaran, Triwulan I – 2006,"
Bulletin of Monetary Economics and Banking: Vol. 8:
No.
4, Article 6.
DOI: https://doi.org/10.21098/bemp.v8i4.143
Available at:
https://bulletin.bmeb-bi.org/bmeb/vol8/iss4/6
First Page
425
Last Page
428
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Country
Indonesia
Affiliation
Bank Indonesia