Document Type
Article
Abstract
Secara umum, perekonomian Indonesia pada triwulan IV – 2005 masih mengalami perlambatan dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan semula. Menurunnya daya beli riil masyarakat akibat inflasi yang melonjak tinggi menyebabkan pertumbuhan konsumsi melambat. Investasi juga tumbuh lebih lambat seiring dengan melemahnya konsumsi, meningkatnya biaya produksi, dan belum tuntasnya berbagai peraturan di bidang investasi dan pembangunan infrastruktur. Secara keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 5,3% - 5,6% sedikit di atas pertumbuhan tahun lalu sebesar 5,13%. Seiring dengan perlambatan kegiatan ekonomi, impor mengalami penurunan sehingga surplus neraca transaksi berjalan mengalami kenaikan. Neraca modal juga mengalami surplus yang terutama berasal dari kenaikan surplus lalu lintas modal pemerintah sehingga cadangan devisa naik dan mencapai USD 34,7 miliar. Membaiknya kinerja neraca pembayaran tersebut pada gilirannya mendukung kestabilan nilai tukar. Sementara itu, inflasi yang meningkat pesat pada triwulan IV – 2005 tersebut terutama karena dampak kenaikan harga BBM dan tarif angkutan yang cukup tinggi.
Recommended Citation
Bank Indonesia, Tim Penulis Laporan Triwulanan
(2005)
"ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan, dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV – 2005,"
Bulletin of Monetary Economics and Banking: Vol. 8:
No.
3, Article 7.
DOI: https://doi.org/10.21098/bemp.v8i3.136
Available at:
https://bulletin.bmeb-bi.org/bmeb/vol8/iss3/7
First Page
265
Last Page
268
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Country
Indonesia
Affiliation
Bank Indonesia