•  
  •  
 
Bulletin of Monetary Economics and Banking

Document Type

Article

Abstract

Upaya penyediaan data stok kapital oleh Bank Indonesia semata-mata didasarkan pada kebutuhan untuk menghitung output gap antara output potensial dengan output riilnya. Output gap tersebut merupakan salah satu variabel penting dalam model ekonomi makro yang saat ini sedang dikembangkan oleh BI. Dalam jangka pendek, estimasi output gap memberikan informasi mengenai sumber-sumber tekanan inflasi, sementara dalam jangka panjang, estimasi output potensial memberikan sinyal mengenai tingkat produksi yang diperlukan guna mencapai sustainable economic growth.Secara umum, stok kapital didefinisikan sebagai persediaan berbagai jenis barang modal, seperti bangunan, mesinmesin, alat transportasi, ternak, dan barang modal lainnya, yang memberikan kontribusi terhadap kelangsungan suatu proses produksi. Dalam prakteknya, data stok kapital tersebut menggambarkan posisi barang modal yang terbentuk dari suatu proses akumulasi investasi dalam jangka waktu tertentu. Dalam terminologi SNA 1968, investasi tersebut dikenal sebagai Gross Fixed Capital Formation atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).Beberapa negara seperti Belanda, Inggris, Jerman, Australia dan Kanada telah memiliki data stok kapital sejak lama, baik yang dihitung dengan metode langsung maupun metode tidak langsung. Sementara di Indonesia, ketersediaan informasi mengenai stok kapital masih terbatas pada pemanfaatan proxy variable berupa data investasi. Meskipun demikian, beberapa upaya penelitian stok kapital telah dilakukan, antara lain oleh Keuning (1988 dan 1991), Badan Pusat Statistik (1995), dan Timmer (1999).Pada tahun 2000, BI melakukan kajian mengenai kemungkinan pengumpulan data stok kapital sektor industri pengolahan. Hasil kajian tersebut merekomendasikan bahwa metode PIM merupakan metode penghitungan stok kapital yang tepat digunakan saat ini. Dengan metode ini, stok kapital dihitung menggunakan data investasi yang tersedia. Proses penghitungan stok kapital tersebut diimplementasikan pada tahun 2001 yang dilaksanakan bekerjasama dengan BPS.Hasil penghitungan stok kapital disusun dalam bentuk data time-series periode 1980-2000 dan disajikan dalam 2 (dua) konsep, yaitu stok kapital bruto (Gross Capital Stock/GCS) dan stok kapital neto (Net Capital Stock/NCS). Dalam periode tersebut, baik GCS maupun NCS senantiasa mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan rata-rata per tahun (yearly average) sebesar 3,4%. Krisis ekonomi sejak pertengahan tahun 1997 tercermin pada melambatnya pertumbuhan NCS pada tahun 1998 menjadi sebesar 0,8% dan kontraksi pada tahun 1999 sebesar 1,2%.

First Page

19

Last Page

56

Creative Commons License

Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Country

Indonesia

Affiliation

Bank Indonesia

Check for updates

Share

COinS