•  
  •  
 
Bulletin of Monetary Economics and Banking

Authors

Mahdi Mahmudy

Document Type

Article

Abstract

Krisis keuangan Asia yang pertama kali dipicu oleh devaluasi Thai Baht pada pertengahan tahun lalu telah menyeret jatuhnya nilai mata uang dan pasar modal negara-negara tetangganya seperti Malaysia, Phillipina, Korea, dan Indonesia. Semakin terpuruknya perekonomian, mengakibatkan negara-negara yang terkena krisis untuk meminta bantuan lembaga internasional seperti IMF, world Bank dan ADB. Berbagai kebijakan ekonomi makro baik moneter, fiskal, keuangan dan sektor riil telah dicoba untuk mengatasi krisis tersebut. Namun, karena kompleks faktor penyebab, serta munculnya permasalahan sosial dan politik akibat krisis tersebut, kebijakan makro yang konvensional berupa pengetatan moneter dan fiskal belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan.Krisis tersebut diperburuk oleh kondisi perekonomian Jepang yang juga sedang mengalami berbagai permasalahan internal. Jepang, sebagai negara yang perekonomiannya terbesar kedua didunia, merupakan lokomotif yang penting dalam mendorong perekonomian Asia dan dunia. Terpuruknya perekonomian Asia telah membawa pengaruh contagion terhadap Russia, Eropa Timur dan Amerika Latin. Bila tidak segera diatasi secara menyeluruh dan bersama-sama, krisis tersebut diduga akan mengakibatkan krisis global dan membawa perekonomian dunia kearah depresi.

First Page

185

Last Page

201

Creative Commons License

Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Country

Indonesia

Affiliation

Bank Indonesia

Check for updates

Share

COinS